×

Celios Sebut Deflasi 0,5% di Bulan Mei 2025: Tekanan Permintaan Terus Berlangsung

Celios Sebut Deflasi 0,5% di Bulan Mei 2025: Tekanan Permintaan Terus Berlangsung

Celios Sebut Deflasi 0,5% di Bulan Mei 2025: Tekanan Permintaan Terus Berlangsung

 

,


Jakarta

– Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CE LH)
Celios
) menduga bahwa indeks harga konsumen (IHK) akan mengalami perubahan
deflasi
sebesar 0,5 persen secara
month to month
(MTM) di bulan Mei tahun 2025. “Deflasi tidak hanya disebabkan oleh faktor pasca-Lebaran tetapi juga terus meneruskannya tekanan dari segi permintaan,” ungkap Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira, Senin, tanggal 2 Juni 2025.

Ramalan tersebut dikemukakan sebelum pengungkapan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode bulan ini yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS
). Menurut catatan Bhima, inflasi untuk makanan, minuman, serta produk tembakau tetap dalam tingkat yang rendah. Di samping itu, Bhima menambahkan bahwa inflasi pada sektor transportasi pun berjalan dengan lambat. “Oleh karena itu
demand pull inflation
“Memang masih belum kelihatan,” katanya.

Bhima menyebutkan bahwa segmen masyarakat berpenghasilan menengah ke atas masih enggan melakukan pembelian, sementara kalangan dengan penghasilan menengah ke bawah dihadapkan pada keterbatasan karena pendapatannya yang rendah.

Dia juga menggarisbawahi keterbatasan peluang pekerjaan serta peningkatan PHK yang diproyeksikan bisa menyentuh angka sekitar 280 ribu orang di penghujung waktu ini. Menurut Bhima, hal tersebut semakin memberi beban tambahan pada konsumsi keluarga dalam skala besar.

Berdasarkan pendapat Bhima, pemerintah seharusnya menganggap angka inflasi yang rendah sebagai sinyal awal dari dampak sikap konsumen dan bisnis yang cenderung berhemat. Untuk merespons hal ini, Bhima merekomendasikan bahwa pemerintah jangan terlalu hemat dalam melakukan pengeluaran.

“Kuncinya sekarang ada di
countercylical policy
yang artinya pembelanjaan pemerintah semakin besar mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Bhima.

Catatan tambahan, Bhima juga memfokuskan perhatiannya pada persoalan tenaga kerja. Dia menyebut bahwa laju inflasi yang mereda kurang bermutu apabila penghasilan orang banyak masih di level rendah. “Yang kita harapkan adalah inflasi yang baik, bukan hanya tentang seberapa besar atau kecilnya, tetapi lebih kepada pembukaan lapangan pekerjaan sehingga inflasi ini bisa tumbuh dengan sehat.”
demand pull.

Bhima mengantisipasi bahwa tingkat inflasi untuk tahun ini akan sebesar 1,8%. Angka tersebut berada di bawah sasaran pemerintah yang ditetapkan antara 2,5% sampai dengan 3,5%.

Sebelumnya, BPS telah menyatakan bahwa tingkat inflasi untuk April 2025 mencapai 1,17 persen setiap bulan.
month-to-month
(mtm). Sebaliknya, jika diteliti dengan lebih mendalam
year-on-year
, tingkat inflasi untuk bulan April 2025 mencapai 1,95 persen dan secara
year-to-date
Terdapat kenaikan inflasi sebanyak 1,56 persen.

“Di bulan April 2025, tingkat inflasi mencapai 1,17% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang berarti Indeks Harga Konsumen naik dari angka 107,22 di Maret 2025 hingga menjadi 108,47 di April 2025,” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat mengeluarkan data inflasi berkala di Kantor BPS pada hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025.

Dia menyebutkan bahwa tingkat inflasi bulanan di bulan April tahun 2025 ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kelompok pengeluaran yang paling besar berkontribusi terhadap inflasi bulanan tersebut adalah perumahan, air, listrik serta bahan bakar rumah tangga. Inflasi dalam kategori itu mencapai angka 6,6% dan memiliki andil sebesar 0,98% dalam peningkatan indeks harga secara keseluruhan.

Post Comment

You May Have Missed