Pameran Filateli Ungkap Sejarah KAA 1955 Lewat Ribuan Prangko dari 29 Negara
,
Bandung
– Pameran mengenai filateli, literasi, serta fotografi yang ada di Kantor Pos Bandung turut mendorong perkembangan bagi ribuan orang.
prangko
Dari 29 negara peserta Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung, menurut Wakil Ketua Penggemar Filateli Indonesia Gita Noviandi, kebanyakan negara-negara tersebut biasanya mencetak stampel mengenai acara besar ini. “Acara bersejarah ini sangat signifikan bagi dunia dan dicatat melalui stempel pos,” ungkapnya saat ditemui.
Tempo
, Selasa 30 April 2025.
Di area galeri yang berhubungan dengan perayaan 70 tahun tersebut
Konferensi Asia-Afrika
Itu, penyusunan koleksi perangko dari negara-negara peserta Konferensi Asia-Afrika 1955 tersebut diatur menurut urutan alfabetik. Tim menyediakan sebanyak 35 papan display ganda sisi untuk menggambarkan perangko-perangko ini atau 70 kerangka yang setiap satu dapat menampung 16 halaman, mencakupi jumlah total 1.120 lembar paper pada papan-papan tersebut. Masing-masing lembar dapat ditempatkan hingga 10 sampai 20 jenis perangko dan jika dikalkulasikan maka akan ada sekitar 11.200 sampai dengan 22.400 perangko yang ditampilkan dalam acara tersebut.
Kumpulan perangko yang berfokus pada KAA 1955 tersebut dikatakan oleh Gita datang dari para kolektor setia.
Filateli
Indonesia dan Museum Pos Indonesia. Pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Budaya tersebut akan berjalan tiap harinya dari tanggal 28 April sampai dengan 3 Mei 2025, dengan jam operasional mulai pukul 09:00 hingga 16:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Sebagian besar para pengunjung terdiri atas masyarakat umum serta beberapa kelompok siswa dari sekolah-sekolah.
Prangko bertemakan Konferensi Asia-Afrika 1955 dipajarkan dalam pameran peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Kantor Pos Bandung pada tanggal 28 April 2025. Lokasi ini berada di bangunan yang didirikan pada tahun 1840 dan terletak di area Alun-alun Bandung, Jawa Barat. Prima Mulia/Tempo
Pajangan prangko sejarah tersebut, menurut Gita, dilengkapi dengan informasi tentang negara-negara yang membuat prangko-acara Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Di samping itu, dipamerkan pula foto-foto lama dari kumpulan Menteri Kebudayaan.
Fadli Zon
Yang juga menjabat sebagai Ketua Penggemar Filateli Indonesia mengatakan, “Fotografi tersebut dipertunjukkan secara eksklusif di pameran kali ini,” katanya. Pada saat upacara pembukaan pameran, dirilis juga amplop prima dengan cap perayaan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika yang berjudul
Satu Sejarah Beragam Budaya
.
Menurut Fadli Zon, dengan memajang koleksi perangko tersebut, para pengunjung dapat menyusuri jejak sejarah, merenungi semangat kota Bandung, serta menghargai kontribusi perangko dalam mencatat perkembangan zaman. “Perangko tidak hanya berfungsi sebagai metode membayar layanan pos, tetapi juga merupakan pantulan dari budaya, politik, dan jati diri sebuah negara,” katanya.
Di samping pameran, tim penyelenggara juga merencanakan serangkaian kegiatan lain termasuk seminar yang mencakup demo teknik dan desain barang-pos seperti cap pos, meterai, kartu pos, amplop, dan segel oleh Hendi Hendratman. Acara ini akan digelar pada hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025 mulai jam 14:00 Waktu Indonesia Barat di kota Bandung. Selanjutnya, sesuai dengan informasi dari Gita, dipersiapkan juga agenda lelang terkait cap pos, pasar untuk koleksi cap dan uang logam pada hari Sabtu, 3 Mei sebelum penutupan ajang pameran tersebut.
Post Comment