Prospek Ekonomi China yang Kurang Menjanjikan Memicu Penurunan Halus pada Harga Minyak Mentah
Harga komoditas mulai dari batu bara hingga timah menguat pada penutupan perdagangan Selasa (20/5), karena hambatan pasokan dan potensi kenaikan permintaan.
Sementara itu, harga minyak mentah sedikit terkoreksi karena belum pastinya negosiasi tarif AS-Iran dan prospek ekonomi China yang lemah. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Minyak Mentah
Harga minyak Brent turun 0,2 persen menjadi USD 65,38 per barel, dan WTI turun 0,2 persen menjadi USD 62,56 per barel akibat ketidakpastian geopolitik dan lemahnya prospek ekonomi China.
Batu Bara
Harga batu bara naik 1,31 persen menjadi USD 100,55 per ton. Kenaikan dipicu risiko pasokan akibat cuaca buruk di Australia dan rekor produksi Indonesia. Namun, tren tahunan masih turun karena naiknya penggunaan energi terbarukan.
CPO
Harga CPO meningkat sebesar 0,67 persen hingga mencapai MYR 3.910 per ton. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan ekspor di Malaysia serta selisih harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak biji sawit. Namun demikian, terdapat keprihatinan mengenai perlambatan permintaan dari China.
Nikel
Harga nikel meningkat sedikit 0,23 persen mencapai USD 15.535 per ton. Penyusutan quota pertambangan nikel di Indonesia mendorong kenaikan harga; meskipun demikian, cadangan dunia tetap dalam jumlah besar yang menghalangi pemulihan penuh terhadap harganya.
Timah
Harga timah naik 0,55 persen menjadi USD 33.083 per ton, dipicu pemulihan perdagangan AS-China dan kebijakan stimulus PBoC. Pasokan mulai pulih setelah tambang di Kongo dan Myanmar kembali beroperasi.
Post Comment